WELCOME TO HIMMAH NW's BLOG

Minggu, 29 April 2012

LAGU NW

MARS NAHDLATUL WATHAN

Kami benihan Nahdlatul Wathan yang setia
Mengorbankan jiwa membela Nusa dan Bangsa
Agar umat seluruh bersatu raga
Marilah kita hindarkan pengaruhnya setan durhaka

Teguhkan hati janganlah mundur
 Walau setapak kaki
Serta tulus ikhlas kepada Tuhan
Jangan tingggi karena puji

Mari kita lenyapkan
Agar Nahdlatul Wathan yang perwira
Hidup makmur serta jaya
Dalam aman sentosa 2X

TA’SIS NAHDLATUL WATHAN

Antiya pancor biladi
Antu’unwanul kamali
Kullumayya’tiki yauma
Zairon yalkon nawali
Yabani wathani yajiddu
Wasyharu tulallayali
Wathani ruhi fida’u
Lakimingkulli dholali
Ayyuhal Islamu syukro
Innakum ahlul ma’ali
Jarridul ‘izza li idro
Kilkamali wal ‘amali
Hadzihi madrosatul ‘iz
Ziwaun wanul kamali
Kullumallabbamu nadi
Hafala yahsyal wabali



NAHDLATAIN

Nahdlatul Wathan setia
Nahdlatul Banat sedia
Ngurasang batur si’ pidem
Nde’ ne ngese leat kelem 2x
Bangsaku pacu beguru
Kaumku sasak bejulu
Bangsaku nde’ ne bemudi
Pete sangu jelo mudi 2x
Ilmu agama berguna
Doe bande nde’ ne gune
Nde’ ne perlu bangsa-bangsa
Mun agama nde’ te raksa 2x
Mesti te syukur beribu
Ribu ribu ribu ribu
Kemamang po ne ara’
Tao’te nuntut agamante 2x
Dese pancor nde’ kulupa’
Budi bermi ngeno jue’
Tao’ku ngaji belajar
Bilang jelo ateng ku sabar2x
Madrasahku-madrasahku
Jari inangku amangku
Madrasahku mudahan de
Selamet belo umurde 2x

NAHDLATUL WATHAN

Syukur Alhmamdulillah Nahdlatul Wathan
Mempunyai banyak keistimewaan
Nahdlatul Wathan dari zaman ke zaman
Penuh rahasia serat kelebihan
Nahdlatul Wathan bergerak dibidang
Sosial dakwah serta pendidikan
Nahdltul Wathan tak mengutamakan
Pangkat dan kursi serta kedudukan
Nahdlatul Wathan aktif menjalankan
Amar ma’ruf serta nahi mungkar
Nahdltul Wathan dimana dan kapan
Sesuai dengan perkembangan zaman
Nahdlatul Wathan pemberantas kemiskinan
Kemunduran dan keterbelakangan
Nahdlatul Wathan tak mau ketinggalan
Disemua bidang dalam kebaikan
Nahdlatul Wathan aktif mendo’akan
Pemuka agama bangsa negara
Mendo’akan negara Indonesia
Subur aman adil makmur merata

BAPAK MAULANA

Siapa yang cinta bapak Maulana
Ikhlaskan hati hidup mati bersama
Apapun coba tegakkan jiwa
Tetap bersama demi iman dan taqwa 2X
Jangalah karena senyum manisnya dunia
Sehingga lupa guru ibu bapaknya
Jangan na”da terpaksa memilih dunia
Jangan sampai ayahda di buat boneka 2X
Oh karena dunia membuang guru ibu bapak
Oh karena dunia orang melelang iman taqwanya
Hati-hatilah tipuan dunia
Ingatlah dunia bangkai semata-mata 2X

MARS HAMZANWADI

Bapak kiyai HAMZANWADI tercinta
Al-Ulama’ paling banyak berjasa
Pada Agama Serta Nusa Bangsa
Siang dan malam mempertahankan agama
Serta membina, iman dan taqwa
Jiwa besar, lapang dada
Tekun sabar, ikhlas hati
Wajahnya tenang dan beseri
Dalam menghadapi cobaan rintangan Caci dan cerca 2X
Berhati baja pantang mundur ke belakang
Maju ke depan pantang menyerah………
Tak goyah karena gelombang
Tak rebah karena angin topan
Nahkoda kapal tetap tenang
Berlayar ke pulau seberang
Hidup HAMZANWADI tersayang
Putra rinjani selaparang 2X

SURAT WAQI’AH

Baca olehmu surat waqi’ah
Tilawahnya jangan kau ubah
Rauhun raihanun jangan dipisah
Seperti ayat dalam waqi’ah
Ikutilah fatwanya ulama’
Yang selalu berdasarkan syara’
Jangan ikut omongan juhala’
Cerita mimpi hayalnya banyak
Sekarang banyak dongeng ajaib
Diceritakan oleh si kadzib
Sehingga orang banyak ta’ajjub
Padahal itu omongan kidzib
Mata gunakan untuk melihat
Telinga mendengarkan nasihat
Cernakkan dengan otak yang sehat
Bibir janganlah untuk mengumpat
Pancor bermi lahir HAMZANWADI
NWDI serta NBDI
Ini bukan hayal bukan mimpi
Jangan tinggalkan barokah suci
Tuan guru bajang pewaris nyata
Ilmu serat barokah datuknya
Coba saksikan kalau berfatwa
Sopan santun berbudi bahasa
Mengadu domba membuat fitnah
Ulah iblis alaih laknatulloh
Jangan ikuti lantaran upah
Kursi dan harta melimpah ruah

SAKIT JAHIL

Sakit jahil nde’ narak oatne
Selainan si’ te beguru nagji
Semeton jari si’ masih sakit
Te pade beroat le’ Nahdlatul Wathan
Agen teselamet era’ le’ akhirat
Te pade beroat le’ nahdlatul banat
Agen teselamet era’ le’ akhirat

Pade nagaji le’ nahdlatul wathan
Pade nagaji le’ nahdlatul banat
Bilang jelo nde’ te mele telat 2x

Rumu diri’te sampung masih sehat 2x
Tebeguru ngaji le’ nahdlatul wathan
Agen nde’ te nyesel era’ le’ akhirat
Tebeguru ngaji le’ nahdlatul banat
Agen nde’ te nyesel era’ le’ akhirat

KARYA-KARYA TULIS TUAN GURU KYAI HAJI
MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID

A.    JUDUL-JUDUL KARYA TULIS
Disela-sela kesibukan Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam melakukan aktivitas di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah, ia juga tidak lupa menulis beberapa kitab sebagai rujukan bagi para santri dan madrasah NWDI dan NBDI. Karya-karyanya memang tidak berbentuk kitab-kitab yang besar, yang berisi kajian-kajian yang panjang lebar pembahasannya (muthawwalat), tetapi karyanya lebih merupakan kajian-kajian dasar dan biasanya dalam bentuk syair dan nadzham-nadzham berbahasa Arab. Di samping itu juga, terdapat kitab yang berisi nadzham dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Melayu. Karyanya juga dalam bentuk syarah atau penjelasan lebih lanjut terhadap suatu kitab dan dalam bentuk saduran dan kitab-kitab lain.
Di antara judul-judul karya tulis yang telah dihasilkannya adalah sebagai berikut:
  1. Dalam Bahasa Arab
1.      Risalah al-Tauhid dalam bentuk soal jawab [Ilmu Tauhid]
2.      Sullam al-Hija Syarh Safinah al-Naja [Ilmu Fiqih]
3.      Nahdlah al-Zainiyah dalam bentuk nadzham (Ilmu Faraidh]
4.      AI-Tuhfahl al-Anfananiyah Syarh Nabdlah al-Zainiyah [Ilmu Faraidh]
5.      Al-Fawakih al-Nahdliyah dalam bentuk soal jawab [Ilmu Faraidh]
6.      Mi’raj al-Shibyan ila sama’i Ilm al-Bayan [Ilmu Balaghah)
7.      Al-Nafahat ‘ala al-Taqrirah al-Saniyah [Ilmu Mushthalah al-Hadist]
8.      Nail al-Anfal (Ilmu Tajwid)
9.      Hizb Nahdlah al-Wathan [Do’a dan Wirid]
10.  Hizib Nahdlah al-Banat [Do’a dan Wirid kaum wanita]
11.  Shalat al-Nahdlatain
12.  Thariqah Hizib Nahdlah al-Wathan
13.  Ikhtisar Hizib Nahdlah al-Wathan [ Wirid Harian]
14.  Shalat Nahdlah al-Wathan
15.  Shalat Miftah Bab Rahmah Allah [ Wirid dan Do’a ]
16.  Shalah al-Mab’uts Rahmah li al-Alamin [ Wirid dan Do’a ]
17.  dan lain-lainnya.

  1. Dalam Bahasa Indonesia dan Sasak
1.      Batu Ngompal [Ilmu Tajwid]
2.      Anak Nunggal Taqrirat Batu Ngompal [Ilmu Tajwid]
3.      Wasiat Renungan Masa I dan II [Nasihat dan petunjuk perjuangan untuk warga Nahdlatul Wathan]

  1. Nasyid/ Lagu Perjuangan dan Dakwah dalam Bahasa Arab, Indonesia dan Sasak.
1.      Ta’sis NWDI [Antiya Pancor Biladi]
2.      Imamuna al-Syafi’i
3.      Ya Pata Sasak
4.      Ahlan bi wafd al-zairin
5.      Tanawar
6.      Mars Nahdlatul Wathan
7.      Bersatulah haluan
8.      Nahdlatain
9.      Pacu Gama’
10.  dan lain-lainnya.

MASA PENGABDIAN DI TANAH AIR


1. Membuka Pesantren Al-Mujahidin Dan Pengajian Umum
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid setelah selarna 12 tahun menuntut ilmu di Tanah Suci Makkah al-Mukarramah, diperintah gurunya, Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath kembali ke kampung halamannya di Indonesia untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan mendorong terbentuknya tatanan moralitas dan akhlaq yang mulia di kalangan saudara seiman dan masyarakat pada umumnya. Perintah gurunya ini, sempat ditolaknya dengan mengemukakan argumentasi, bahwa ia masih ingin tetap belajar, bahkan ia ingin tetap tinggal dan mengabdi di Tanah Suci saja. Namun gurunya tetap menolak argumentasinya itu, karena peranannya di Indonesia akan lebih bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan pemberdayaan terhadap masyarakat, dibandingkan jika ia tetap berada di Makkah.
Setelah sampai di tanah kelahirannya, masyarakat langsung mempercayainya sebagai imam dan khatib. Jabatan sebagai imam dan khatib pada saat itu merupakan posisi yang penting dalam masyarakat, setidaknya, karena posisi tersebut umumnya diisi oleh seseorang yang memiliki kapabilitas keilmuan yang tinggi, atau biasa disebut “Tuan Guru” dalam kultur masyarakat Lombok.
Disamping menjadi imam dan khatib, ia juga banyak melakukan safari dakwah ke berbagai tempat di pulau lombok, sehingga ia mulai dikenal secara luas oleh masyarakat. Masyarakat menyebutnya sebagai seorang anak muda ‘alim yang memiliki integritas keilmuan, sehingga ia disebut dengan “Tuan Guru Bajang”.
Sebutan Tuan Guru Bajang diperoleh setelah melalui serangkaian proses uji di tengah-tengah masyarakat. Sekedar contoh, Tuan Guru Haji Mukhtar dari Mamben tidak dengan serta merta mengamini sebutan tersebut. Ia melakukan verifikasi terlebih dahulu dengan sejumlah pertanyaan sebagai test case terhadap kapabilitas keilmuannya. Setelah memperoleh jawaban-jawaban yang memuaskan, maka Tuan Guru Haji Mukhtar mengakui kemampuannya, bahkan bertekad untuk mengirim anggota keluarganya untuk menimba ilmu padanya.
Setelah mempunyai reputasi di masyarakat, ia kemudian mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. sebagai tempat pembelajaran agama secara langsung bagi kaum muda. Pendirian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk memberikan pelajaran agama yang lebih bermutu kepada masyarakat, karena pada saat itu umumnya para tuan guru dalam mengajarkan agama lebih banyak menggunakan kitab-kitab Arab Melayu, seperti Bidayah, Perukunan, dan Sabil al-Muhtadin.
Pada awalnya Pesantren al-Mujahidin menerapkan sistem pembelajaran dengan metode halaqah. Namun kemudian sistem ini dipandang kurang efektif, karena pertama, sulitnya mengukur tingkat keberhasilan prestasi santri, dan kedua, tidak dapat mengawasi secara maksimal proses pembelajaran yang efektif. Akan tetapi, untuk menggantinya dengan sistem klasikal murni, masih menghadapi kendala, terutama pada persoalan kategori usia santri. Untuk itulah maka ia memperkenalkan sistem semi klasikal, dengan gambaran ada beberapa perangkat kelas, seperti papan tulis, sementara para santri tetap duduk di lantai dengan bersila. Di samping itu, masih belum ada pembatasan usia.
Sistem semi klasikal ini, ternyata menarik perhatian masyarakat setempat dan juga sangat di senangi oleh para santri. Hingga dalam waktu yang singkat telah terdaftar ± 200 orang santri. Para santri tidak saja berasal dari desa Pancor, tetapi juga dari luar. Melihat fenomena ini, ayahnya langsung nembuat lokal-lokal kelas darurat di serambi dan di belakang rumahnya. Prosesi belajar mengajar di pesantren ini, berlangsung dari pukul 05.00 - 06.00 WIT, yang dikhususkan untuk masyarakat dari kalangan orang-orang tua. Mereka juga disediakan waktu pada malam hari. Adapun untuk anak-anak muda pelajaran dimulai dari jam 14.00 - 17.00 WIT.
Reputasinya semakin menjulang di kalangan masyarakat, sehingga ia diminta untuk memberikan pengajian tetap di Masjid Jami’ Pancor, Lombok Timur. Pengajian tersebut dimulai dari jam 09.00 - 12.00 WIT [sampai tiba waktu dzuhur]. Pengajian tersebut dihadiri oleh masyarakat luas, dari kalangan tua, muda dan bahkan para tuan guru, seperti Tuan Guru Haji Abu Bakar Sakra, Abu Atikah, Tuan Guru Haji Azhar Rumbuk, Raden Tuan Guru H. Ibrahim Sakra, dan lain-lain. Bahkan juga hadir gurunya yang bernama Tuan Guru Haji Syarafuddin dari Pancor, turut juga dalam pengajian tersebut Haji Ahmad Jemberana dari Bali.
Kitab-kitab yang dikaji dalam pengajian tersebut adalah kitab Minhaj al-Thalibin, Jam’al al-Jawami, Qatr al-Nada, Tafsir al-Jalalain dan lain-lainnya dari kitab-kitab Fiqih dan Tafsir.

PENGEMBARAAN MENUNTUT ILMU



A.    PENDIDIKAN FORMAL DI LOMBOK DAN BERGURU PADA KYAI LOKAL
Pengembaraan Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menuntut ilmu pengetahuan berawal dari pendidikan di dalam keluarga, yakni dengan belajar mengaji [membaca Al Qur’an] dan berbagai ilmu agama lainnya, yang diajarkan langsung oleh Ayahnya, Tuan Guru Haji Abdul Madjid. Pendidikan yang didapatkan dari Ayahnya ini, dimulai sejak berusia 5 tahun. Baru setelah berusia 9 tahun ia memasuki pendidikan formal pada sebuah sekolah umum yang disebut Sekolah Rakyat Negara [Sekolah Gubernemen] di Selong Lombok Timur.
Setelah menamatkan pendidikan formalnya pada Sekolah Rakyat Negara pada tahun 1919 M, ia kemudian diserahkan oleh ayahnya untuk belajar ilmu pengetahuan agama yang lebih luas lagi pada beberapa kiyai lokal saat itu, antara lain Tuan Guru Haji Syarafuddin dan Tuan Guru Haji Muhammad Sa’id dari Pancor serta Tuan Guru Abdullah bin Amaq Dulaji dari Kelayu Lombok Timur. Dari beberapa kyai lokal ini, Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin selain mempelajari ilmu-ilmu agama dengan menggunakan kitab-kitab Arab Melayu, juga secara khusus mempelajani ilmu-ilmu gramatika bahasa Arab, seperti ilmu Nahwu dan Sharf.
Menjelang musim haji tahun 1341 [1923 M], Muhammad Saggaf yang saat itu telah mencapai usia 15 tahun, berangkat ke Tanah Suci Makkah dengan diantar langsung oleh ayah dan ibunya bersama tiga orang adiknya, yaitu: H. Muhammad Faishal, H. Ahmad Rifa’i dan seorang kemenakannya. Bahkan ikut serta dalam rombongan ini, salah seorang gurunya, yaitu Tuan Guru Haji Syarafuddin dan beberapa anggota keluarga dekat lainnya.

Ke-NW-an

POTRET KELUARGA TUAN GURU KYAI HAJI
MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID

A.    KELAHIRAN TUAN GURU KYAI HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID
  1. Kelahiran
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang nama kecilnya Muhammad Saggaf dilahirkan pada hari Rabu, 17  Rabi’ul Awal 1326 [1904 M] di Kampung Berini, Desa Pancor, Kecamatan Rarang Timur [Sekarang Kecamatan Selong] Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Adalah Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, yang namanya disingkat HAMZANWADI [Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah], yang akrab dipanggil Maulana Syaikh atau juga akrab dengan panggilan “Tuan Guru Pancor”, oleh para murid dan jamaahnya secara umum, semasa kecilnya diberi nama Muhammad Saggaf oleh ayahnya sendiri, yaitu Tuan Guru Haji Abdul Madjid.
Terdapat keunikan lain seputar kelahirannya, yaitu adanya cerita gembira yang di bawa oleh seorang wali, bernama Syaikh Ahmad Rifa’i yang juga berasal dari Maghrabi. Ia menemui Tuan Guru Haji Abdul Madjid menjelang kelahiran putranya. Syaikh Ahmad Rifa’i berkata kepada Tuan Guru Haji Abdul Madjid “Akan segera lahir dari istrimu seorang anak laki-laki yang akan menjadi ulama besar”.
Muhammad Saggaf adalah anak bungsu dari enam bersaudara, yaitu; Siti Sarbini, Siti Cilah, Hajah Saudah, Haji Muhammad Shabur dan Hajah Masyithah. Keenam putera-puterinya ini merupakan hasil perkawinan Tuan Guru Haji Abdul Madjid dengan seorang perempuan yang shalihah, berasal dari desa Kelayu Lombok Timur, bernama Inaq Syarn dan lebih dikenal dengan Hajah Halimatussa’diyah.
Nama Muhammad Saggaf masih disandangnya sampai ia berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji bersama ayahnya. Setelah menunaikan ibadah haji, nama Muhammad Saggaf diganti menjadi Haji Muhammad Zainuddin oleh ayahnya sendiri.
Ikhwal penggantian nama ini, dilatar belakangi oleh ketertarikan ayahnya kepada nama seorang ulama yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia, yaitu Syaikh Muhammad Zainuddin Senawak, seorang ulama di Masjid al-Haram. Sejak saat itu namanya kemudian berubah menjadi Haji Muhammad Zainuddin.

LAGU-LAGU HIMMAH

MARS HIMMAH

Cipt.Kusbini
Arr. Batua Azhar

Kurangkai rajut ide cita, Kutabur butir mutiara
Melangkah dengan tulus ikhlas, mengukir cipta rasa dan karsa
Berjalan dengan bersemangat, menuju ujung pengharapan
Bergerak terus pantang mundur,
Berkiprah bagi nusa dan bangsa
Himpunan Mahasiswa NW, tetaplah selalu citramu
Mengemban tugas nan mulia, Jujur penuh dedikasi
HimpunanMahasiswa NW,  sukseskan rencana pembangunan
Bersatu, Bekerja Terpadu, Menggapai tujuan mulia

HYMNE HIMMAH

Cipt.Kusbini
Arr. Batua Azhar

Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan
Insan berbudaya beriman dan bertaqwa
Berjuang pantang mundur
Berkiprah tanpa pamrih
Membangun Indonesia adil makmur sentosa
Himmah NW menjunjung tinggi
Jasa para pahlawan , mengamalkan pancasila
Undang-undang dasar Empat Lima
Ya Allah ya Rabbi berkahilah perjuangan kami
Semoga HIMMMAH NW tetaplah jaya

HIMMAH NAN JAYA

Cipt. HIMMAWAN 501
Arr. rOSAL

Bangkit Generasi harapan ummat
Berjuang membela kebenaran
Satukan tekad bulatkan niat
Aswaja… Pedoman Kita
Himmaturrijal…. Tahdumul Jibal
Meraih cita-cita mulia
Semoga terwujud, harapan sang Maulana
Himmah Nahdlatul Wathan nan Jaya
Kami HIMMAH Nahdlatul Wathan kan setia
Pada ikrar sumpah dan janji kami
Tak kan gentar walau rintangan kan  menerjang
Tak kan goyah karna cobaan
Berbekal wasiat Almaghfurullah tercinta
Himmah Nahdlatul Wathan Nan Jaya

JEJAK MUJAHID

Cipt. HIMMAWAN 501
Arr. Rosal

Hai Benihan Nahdlatul Wathan
Mari Rapatkan  Barisan
Ayo Kita Bentengi diri
Dari pengaruh syetan  Durjana
Mentari terbit di ufuk timur
Antar Mujahid Berjuang
Angin Bertiup  takkan henti
Menerpa panji Nahdlatul Wathan
Himmah berkiprah di nusantara
Membela Agama Nusa Dan Bangsa
Himmah  berucap tak akan dusta
Tetap berjuang sepanjang masa
Himmah NW wadah yang mulia
Mari  bina dan dijaga
Demi tercapai tujuan mulia
Selamat ummat dunia akherat